Khamis, 31 Mac 2011

INI BARU LAH FATWA YANG TEPAT DAN BETOL!


PENJELASAN FATWA HARAM SHALAT JENAZAH KORUPTOR
(Source: AntaraNews.com)

“Difatwakan adalah bahwa para ulama atau kiai dianjurkan untuk tidak ikut menshalatkan jenazah koruptor sebagai sebuah sanksi sosial untuk tindak pidana korupsi,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Sabtu.

Menurut Said, penegasan itu penting disampaikan terkait banyaknya kalangan yang salah paham terhadap fatwa yang diputuskan dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada 2002 tersebut.

Dikatakannya, fatwa agar ulama atau kiai tak menshalatkan jenazah koruptor dimaksudkan agar memunculkan efek jera bagi para pelaku tindak pidana korupsi.

“Sekarang ini korupsi di Indonesia sudah sangat akut, maka perlu ada sanksi sosial buat para koruptor,” katanya.

Katib Aam PBNU KH Malik Madani, yang sebelumnya memunculkan kembali fatwa ini, menambahkan, anjuran agar para ulama tidak menshalatkan jenazah koruptor itu juga dimaksudkan agar tidak timbul kesan bahwa ulama melegitimasi tindakan korupsi yang telah dilakukan oleh para koruptor.

“Agar mereka yang akan melakukan korupsi berpikir bahwa kelak kalau mereka mati, jenazah mereka tidak akan pernah dishalatkan oleh ulama,” katanya.

Menurut Malik, di beberapa daerah yang masih memegang kuat ajaran Islam, fatwa itu menjadi pukulan berat atau menjadi semacam sanksi sosial.

Fatwa NU tersebut mengacu pada hadits dan tindakan Nabi Muhammad yang tidak mau ikut menshaIatkan jenazah sahabat karena yang bersangkutan melakukan korupsi terhadap harta hasil pampasan perang.

“Hadits ini diriwayatkan oleh lima periwayat hadits selain Tirmidzi. Penjelasan antara lain bisa dilihat dalam kitab Nailul Author karya As-Syaukani,” kata Malik.







LSS:Ini baru lah fatwa yang betul dan tepat! Indonesia juga sama seperti Malaysia di landa wabak rasuah yang semakin menjadi - jadi......


Tapi Ulama di Indonesia telus, bertangungjawab dan bijak menggunakan kepala hotak!


maka dewan ulama indonesia mengeluarkan fatwa mengharamkan sembahyang jenazah terhadap kaki rasuah sesiapa rasuah dan mati maka tak ada sesiapa yang akan menyembahyang kan mereka – ini kerana mereka dianggap bangkai!

Ini adalah cara tepat bagi agamawan,alim ulama,ustaz dan ustazah untuk melawan penyakit rasuah yang dah semakin menjadi kudis dan sopak........

Bukannya keluarkan fatwa suruh haramkan poco - poco, Bukan keluarkan Fatwa suruh haramkan nikah kat masjid atau surau,bukan suruh keluar fatwa haramkan Santa Claus tapi bila judi "world cup" punya la seksa nak keluarkan Fatwa!


Ulama yang bukan dari jenis Pembodek yang lebih di kenali sebagai "Ular dalam Semak" atau singkatannya "UlarMak" akan mementingkan dan mengutamakan kebajikan Ummah dan pembangunan Sahsiah serta Akidah Insan...


Daripada melindungi atau mengutamakan kebajikan si penerima rasuah dan pemberi rasuah serta mengeluarkan Fatwa Bodoh! yang semata - mata untuk membodek dan mengampu si pemerintah macam Fatwa Bodoh di bawah Ini!




Noh Gadut Sifatkan Kematian Sosilawati dan 3 Lelaki Sebagai Mati Syahid

-Sinar harian

Datuk Noh Gadut bekas Mufti Johor dan penasihat Majlis Agama Islam Johor sifatkan kematian Sosilawati dan 3 lelaki lagi sebagai mati syahid. Mayat mereka dipukul, dibunuh dan dibakar hingga hangus dijumpai di Ladang Gadong.




Datuk Noh Gadut



Dalam kes bunuh Sosilawati dan 3 lagi lelaki, Datuk Noh Gadut menjelaskan kematian mereka sebagai mati syahid akhirat iaitu seperti orang mati bersalin, mati dibunuh secara kejam, dan mati karam.


Mati syahid akhirat ialah mati kerana memperjuangkan agama, berperang dengan kafir seperti zaman nabi dulu. Alhamdulillah jika semua mangsa mendapat pahala dan ditempatkan bersama-sama orang-orang yg mati shahid. Saya teringat ustaz kat sekolah dulu, ada sebut, kalau seseorang tu keluar mencari rezeki untuk keluarga dan dia mati semasa mencari rezeki, tu pun dikira mati syahid.


Rasullullah pernah bersabda orang yang mati syahid tu tidak merasa sakit melainkan seperti dicubit. (HR Tirmizi dan Nasa i’)


Datuk Noh Gadut menghadiri majlis tahlil di rumah Datuk Sosilawati dan di kesempatan tu dia menemui bekas suami Sosilawati, Buhari Mohamad dan anak-anak Sosilawati. Kelihatan Datuk Noh Gadut berbual, memberi kata-kata semangat dan penerangan kepada anak-anak Sosilawati.


Kejadian yg menimpa Sosilawati perlu diambil iktibar dan dijadikan teladan kepada ahli korporat lain supaya lebih berhati-hati dan menjaga keselamatan diri dalam urusan perniagaan.


Manakala mufti Pahang pulak, Datuk Abdul Rahman meminta orang awam tidak mengaibkan mangsa dengan cerita-cerita tak baik tetapi memperbanyakkan doa supaya roh mereka dirahmati dan tenteram.

CUBA TEKA FATWA INI ADALAH UNTUK MEMBODEK SIAPA???? PASAL TAK LAMA LEPAS TU DALAM PERHIMPUNAN AGONG GEROMBOLAN ANAK PEREMPUAN KEPADA SI MATI YANG JUTAWAN INI DI LIHAT MENYERAHKAN BORANG KEAHLIAN !.......KAH...KAH...KAH...KAH

Tiada ulasan: